Ini Dia Cara Memanfaatkan Teknologi untuk Menyelesaikan Kendala dan Melakukan Inovasi Bisnis Kuliner

Bisnis kuliner saat ini menjadi pilihan yang banyak dipilih oleh para pengusaha, terutama pengusaha muda, pengusaha milenial. Bisnis kuliner dipilih karena memang bisa sangat menguntungkan, dengan catatan harus dikelola dan dijalani dengan tepat.


Selain itu, usaha kuliner dengan pengelolaan yang baik dan terus melakukan inovasi diyakini banyak orang tidak akan pernah ada matinya. Karena ya, kita tahu bahwa kuliner bisa merubah suatu keadaan, dari lapar menjadi kenyang, hehe.

Saat ini, kuliner juga tidak melulu untuk menyelesaikan urusan perut, melainkan juga telah merambah pada beberapa akses kehidupan, wisata kuliner salah satunya.

Seiring perkembangannya, dipadu dengan bantuan kemajuan teknologi, para pelaku bisnis kuliner harus melalui banyak tantangan dan dituntut untuk terus melakukan berbagai inovasi. Jika tidak bisa mengelola tantangan dengan baik, maka hal ini akan menjadi batu sandungan. Namun sebaliknya, jika dikelola dengan baik, tantangan-tantangan ini akan menjadi batu loncatan untuk menjadi lebih baik.

Demikian juga dari segi inovasi. Jika dalam mengelola usaha kuliner tidak melakukan berbagai inovasi, terutama dalam pelayanan, kemudahan akses, varian menu dan beberapa hal lainnya maka tentu akan ditinggal jauh oleh para kompetitornya.
Fokus tulisan ini bukan kepada tantangan sebelum memulai usaha, ya. Tetapi lebih kepada tantangan atau kesulitan mengelola bisis kuliner yang sudah berjalan, telah memiliki pelanggan dan bisa dipadukan dengan teknologi.

Banyak sekali bisnis kuliner yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti usaha kantin sekolah atau kantin kantor, lapak atau gerobak yang menjual makanan siap saji, cafe yang menjual makan dan minuman, penjual gorengan dipinggir jalan dan banyak lagi jenis lainnya.

Nah, saat bisnis kuliner ini harus dikolaborasikan dengan teknologi, maka tentu akan memiliki tantangan atau kesulitan masing-masing. Satu dengan lainnya bisa memiliki tantanngan yang sama atau berbeda, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi.

Namun secara garis besar, tantangan atau kesulitan yang biasa ditemui adalah belum bisa mengelola pesanan online dan offline secara terpisah, hanya dapat menerima pembayaran tunai, tidak bisa mencetak tanda terima dan belum mampu untuk mencatat transaksi harian.

Beberapa tantangan dan kesulitan tersebut biasa terjadi dan mudah kita temui saat mengunjungi sebuah usaha kuliner.

Memisahkan Pesanan Online dan Offline

Saat ini kita mudah sekali untuk menemukan pelaku bisnis kuliner yang menjalani usahanya secara online. Ya, hal ini merupakan sebuah bentuk inovasi. Selain menjual kuliner secara offline, mereka juga menjualnya secara online.

Namun, tidak jarang banyak yang kesulitan untuk memisahkan pesanan yang datang, baik pesanan online atau offline.

Banyak yang melakukannya secara manual, menulis pesanan di kertas, memberinya kepada petugas pembuat makanan, menulis alamat pemesan, mengantarkan ke kurir dan permasalahan lainnya. Belum lagi pesanan offline yang harus dihidangkan di tempat.

Dua masalah ini menjadi kendala karena membutuhkan waktu dan tenaga ekstra. Memisah dua pesanan, baik yang offline atau online menjadi kendala yang dirasa banyak pengusaha menjadi hambatan dalam usahanya.

Belum Menerima Pembayaran Non Tunai

Saat ini, masyarakat Indonesia lebih cenderung bertransaksi menggunakan pembayaran non tunai. Hal ini bisa dilihat dari ketersediaan mesin pembayaran non tunai di hampir setiap tempat perbelanjaan dan restoran.

Selain itu, penggunaan aplikasi pembayaran online dan uang elektronik juga semakin populer dalam dua tahun terakhir. Banyak hal dalam urusan pembelian juga bisa dilakukan menggunakan uang elektronik, termasuk juga saat kita sedang membeli makanan atau minuman.

Fakta ini juga menjadi tantangan bagi pelaku usaha kuliner, karena jika tidak menyediakan fasilitas pembayaran non tunai, sudah pasti akan mengurangi jumlah pelanggannya yang kebetulan lebih nyaman menggunakan pembayaran non tunai.

Belum Tersedianya Resi

Sepintas, resi mungkin hanya selembar kertas bukti transaksi yang dilakukan antara penjual dan pembeli. Namun, beberapa pengusaha justru malas menyediakan resi untuk proses transaksinya.

Padahal seharusnya, semua transaksi yang telah dilakukan, tidak peduli besar kecilnya nominal yang dikeluarkan, resi harus selalu disertakan baik untuk penjual ataupun pembeli.


Resi menjadi penting karena bisa dijadikan bukti bahwa harga, jumlah, dan jenis barang dalam transaksi telah sesuai, sehingga menghindari dampak kerugian di kedua belah pihak.

Resi sebenarnya lebih penting dimiliki oleh pelaku bisnis daripada pelanggan, lho! Termasuk juga pelaku bisnis kuliner. Kenapa? Karena dengan resi pengusaha bisa memiliki bukti transaksi eksternal dan internal, pelengkap laporan keuangan, melihat detail transaksi dan sebagai bukti salinan dari terjadinya transaksi.

Transaksi Harian Belum Tercatat dengan Baik

Dalam setiap siklus usaha bisa dipastikan akan adanya transaksi pemasukan dan pengeluaran dalam setiap harinya. Setiap transaksi yang terjadi dalam sebuah bisnis harus dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung untuk melengkapi pencatatan, tidak terkecuali dalam usaha kuliner.
Baca Juga : Membangun Usaha Digital pada Era Digital
Di awal berdirinya sebuah bisnis, seringkali pemilik usaha sendiri yang mencatat transaksi bisnis yang terjadi. Hal ini banyak dilakukan dengan pertimbangan menghemat biaya yang mungkin terbatas, serta seorang pengusaha juga harus bisa mengetahui alur transaksi bisnisnya.

Namun saat bisnis sudah mulai berkembang dan telah memiliki banyak pelanggan hal ini akan menjadi masalah. Sebaiknya pencatatan semua detail transsaksi dilakukan oleh ahlinya.

Memanfaatkan Teknologi untuk Mengatasi Kendala dan Mengembangkan Bisnis Kuliner

Beberapa kendala, hambatan dan masalah di atas bisa diatasi dengan bantuan teknologi. Karena seiring perkembangannya, teknologi mampu membantu manusia dalam  segala bidang, termasuk juga dalam mengatasi kendala dan mengembangkan usaha kuliner.


Kini juga telah hadir SPOTS, aplikasi kasir yang bisa membantu pengusaha kuliner untuk mengatasi beberapa kendala dan mengembangkan usaha kulinernya.

SPOTS adalah perangkat multifungsi dari GOJEK untuk memenuhi semua kebutuhan pelaku UMKM di Indonesia, termasuk di dalamnya pengusaha kuliner. Beberapa kendala yang biasa terjadi yang telah saya sebutkan di atas, sangat bisa diatasi dengan mesin kasir ini. Dari terima pemesanan GO-FOOD, pembayaran GO-PAY, hingga laporan harian dari beragam tipe pembayaran dan cetak resi secara instan, akurat dan cepat.


Dengan bantuan aplikasi kasir SPOTS, pengusaha kuliner dapat lebih menghemat waktu dan uang dengan mengatur banyak tugas penjualan sehari-hari. Biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan aplikasi ini juga sangat terjangkau, biaya aktivasi Rp. 290,000.00 dan biaya pemeliharaan Rp. 2,900/hari.

Agar tidak penasaran, berikut ini adalah video tentang SPOTS POS.


Masih punya kendala dan ingin mengembangkan bisnis kuliner? Pakai SPOTS, saja!

Salam bahagia..

Artikel ini didukung oleh SPOTS.
JANGAN LUPA, BAGIKAN TULISAN INI
TULISAN MENARIK LAINNYA

3 Komentar untuk Tulisan
"Ini Dia Cara Memanfaatkan Teknologi untuk Menyelesaikan Kendala dan Melakukan Inovasi Bisnis Kuliner"

  1. Intinya pengusaha ataupun calon pengusaha juga sebaiknya mengikuti perkembangan teknologi, agar gak ketinggalan. Yah minimal pesanan online dan menerima pembayaran e-money... Jujur aje, kalo di sebuah restoran atau cafe nerima pembayaran pakai e-money, saya pasti milih kesana. Kenapa? Karena banyak benefitnya, seperti cashback, diskon atau gak perlu repot bawa uang tunai....

    Gojek semakin mantap ya tambahan teknologinya

    BalasHapus
  2. gojek memang memeberikan ide/solusis terbaru buat mitra dan calon mitranya.

    BalasHapus
  3. Gojek terus berinovasi ya, makanya saya suka banget pakai aplikasi yang satu ini. Fitur GoPay sih yang paling membantu kalau mau beli-beli dan pas tak bawa uang cash. Semoga semakin banyak pengusaha baik kuliner maupun pemilik usaha bidang lainnya memanfaatkan adanya aplikasi kasir SPOTS ya, jadi makin mudah kalau mau melakukan pembayaran

    BalasHapus