Pengalaman Saya saat Booster Vaksin Covid-19

Setelah dosis kedua vaksin Covid-19 saya terima pada bulan Agustus lalu, di aplikasi Peduli Lindungi tertera bahwa saya berhak mendapatkan dosis booster pada tanggal 12 Januari 2022. Namun saya baru bisa melaksankan booster pada hari Sabtu tanggal 26 Maret kemarin.

Hal ini selain karena saya masih sibuk, saya juga lupa bahwa harus melakukan booster. Beberapa waktu lalu, di pesantren ada pemberian booster secara massal oleh Polres Probolinggo, namun waktu itu saya sedang ada acara yang tidak bisa ditinggalkan. Barulah dua hari lalu saya menerimanya.

Saya menerima booster di Puskesmas Jabung Sisir, yang kebetulan waktu itu saya sedang mengantar Faida (anak kedua saya) melaksanakan imunisasi DPT 1.

Waktu istri menyampaikan akan mengikuti imunisasi di Puskesmas, saya jadi ingat bahwa saya sudah saatnya menerima booster. Saya minta istri untuk menanyakan ke bidannya, apa bisa jika saya melaksanakan suntik booster di Puskesmas? Ternyata bisa, ya sudah, sekalian saja. Faida imunisasi, saya booster.

Sesampainya di Puskesmas, saya diminta menunjakkan kartu vaksin. Kemudian bidan menyampaikan bahwa saya akan mendapatkan vaksin jenis Pfizer. Menurutnya, hal ini sesuai aturan dimana pada vaksin pertama dan kedua, saya mendapatkan jenis AstraZeneca, maka untuk booster saya diberikan Pfizer dengan dosis 0,5.

Proses penyuntikannya sama seperti vaksin pertama dan kedua, cus, tidak sakit, hanya seperti digigit semut, haha.

Baca Juga : Pengalaman Saya Mengikuti Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama

Selesai disuntik, saya diberikan dua tablet paracetamol. Aturannya, diminum setelah sampai rumah satu, nanti malam satu. Mengingat pada saat pemberian dosis pertama saya mengalami demam dan rasa nyeri hampir di seluruh badan, agar tidak terjadi lagi, maka sesampainya di rumah saya langsung meminum paracetamol yang diberikan bidan.

Semua berjalan seperti biasa. Saya tidak demam, namun bekas suntikannya di lengan sudah mulai terasa ngilu. Malamnya, saya lupa tidak meminum sisa obatnya sesuai aturan yang diberikan bidan. Saya baru ingat pagi harinya. Namun, saya tidak merasakan apa-apa. Semua berjalan seperti biasanya. Saya tidak demam dan badan tidak nyeri. Namun yang masih terjadi lagi adalah, bekas suntikan di lengan atas masih terasa ngilu seperti pada vaksin pertama dan kedua.

Setelah dua hari berjalan, alhamdulillah rasa ngilu pada lengan sudah mulai berkurang, tidak panas, badan tidak nyeri dan semua biasa saja. Namun, untuk sertifikat vaksin, saya cek di Peduli Lindungi ternyata belum muncul. Mungkin butuh waktu, akan saya cek secara berkala.

Alhmadulillah, akhirnya, saya sudah menerima dosis booster vaksin Covid-19. Anda bagaimana? Yuk, vaksin!

Jangan lupa jaga kesehatan, dan selalu bahagia..

Salam..

JANGAN LUPA, BAGIKAN TULISAN INI
TULISAN MENARIK LAINNYA

1 Komentar untuk Tulisan
"Pengalaman Saya saat Booster Vaksin Covid-19 "

  1. Saya baru vaksin kedua, belum dapat booster. Emang iya terasa ngilu dan pegel bekas suntikannya, tapi nggak sampe demam sih waktu itu... OOh, berarti ada notifikasi untuk vaksin booster di aplikasi Peduli Lindungi ??

    BalasHapus