Membangun Usaha Digital pada Era Digital

Selain modal, jenis dan target pasar merupakan hal utama yang harus dipertimbangkan secara baik ketika kita memutuskan untuk berwirausaha. Ketiganya menjadi penting karena merupakan pintu awal dari kesuksesan sebuah usaha. Namun demikian, agar kesuksesannya berjalan dengan lancar dan baik, ketiganya harus ditunjang dengan keseriusan, ketelatenan dan keuletan dari SDM (sumber daya manusia) dari kita yang mengelolanya.

Hal di atas bukan lagi menjadi rahasia, saya rasa pengusaha yang sudah mapan pasti tidak asing lagi dengan hal tersebut. Pun demikian, bagi kita yang tergolong baru dalam bidang wirausaha atau memiliki keinginan untuk membuka usaha, maka harus benar-benar mempersiapkannya dengan baik.


Bermodal pengalaman pernah mengelola toko pada saat dulu masih di pesantren, ditambah dengan bakat ibu mertua mengelola toko konveksi di pasar belasan tahun, saya berencana membuka usaha berbasis digital. Usaha yang saya harapkan bisa membantu menambah sumber pendapatan, juga sebagai pengamalan ilmu yang saya dan istri miliki. Baik saat masih mengenyam pendidikan, hingga kini setelah bekerja dan berkecimpung langsung dalam dunia digital. Meski modal pengalaman yang saya dan ibu mertua miliki tidak berkaitan langsung dengan dunia digital, tetapi saya optimis bisa mengelola usaha yang ingin saya bangun. Karena saya sudah memiliki satu kunci dalam dunia usaha, yaitu SDM, baik dalah hal keseriusan, ketelatenan dan keuletan.
Lalu, seperti apakah usaha digital yang ingin saya bangun? Berikut penjelasan lengkapnya.

Latar Belakang
Hidup di daerah pegunungan dan jauh dari pusat keramaian memang memiliki banyak problem, terlebih soal kebutuhan yang berkaitan dengan teknologi dan digital. Hal ini saya alami sejak hidup di rumah mertua, di desa Sumber Canting, Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso. Tempat tinggal kami, tepat berada di puncak gunung yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Situbondo. Dengan lokasi tempat tinggal yang jauh dari keramaian, saya harus menempuh jarak sekitar 3-4 kilometer untuk hanya sekedar membeli pulsa dan membayar tagihan listrik. Begitu juga saat printer yang saya miliki macet, sementara istri harus mempersiapkan materi untuk mengajar, maka kami harus mendatangi stationary yang berada dekat dengan kantor kecamatan dengan jarak tempuh hampir sama dengan saat saya akan mengisi pulsa dan membayar tagihan listrik.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, beberapa waktu yang lalu saya membuka rekening bank baru dan memanfaatkan fitur internet banking yang dimilikinya, jadi saya tidak harus jauh-jauh lagi untuk membeli pulsa dan membayar tagihan listrik. Dengan hanya beberapa klik, saya sudah bisa membeli pulsa dan tagihan listrik rumah sudah terbayarkan. Selamat tinggal, jarak.. :)

Meski jarak bukan lagi menjadi masalah bagi saya saat akan membeli pulsa dan membayar tagihan listrik, tetapi tidak demikian dengan saudara, tetangga dan masyarakat sekitar. Karena mayoritas pekerjaannya adalah petani dan pekebun, tidak banyak yang bisa memanfaatkan teknologi seperti saya (bukan sombong, ya). Beberapa ada yang memiliki rekening bank, tetapi biasanya hanya karena untuk memenuhi syarat pinjaman uang saja. Saya masih sering menjumpai tetangga yang kebingungan karena kehabisan pulsa. Demikian juga untuk tagihan listrik, saat ke pasar mengantarkan istri berbelanja kebutuhan sehari-hari, saya sering dititipi untuk membayarkan tagihan rekening listrik. Jika sedang tidak kepasar, biasanya ada saja tetangga yang bertamu ke rumah dengan maksud dan tujuan menitipkan uang untuk membayarkan tagihan rekening listriknya saat saya berangkat ke kantor.

Mungkin ada yang bertanya, untuk membeli pulsa kenapa tidak membeli ke ‘konter berjalan’ saja? Apakah tidak ada ‘konter berjalan’? Ada. Bahkan banyak. Tetapi karena mereka lebih sering melakukan transaksi nge-bon dengan modal yang tidak terlalu banyak, jadi sering kehabisan saldo.

Jenis Usaha, Modal dan Target Pasar
Berawal dari fakta di atas, kemudian saya berencana untuk membuka usaha penjualan pulsa dan agen pembayaran listrik. Dua jenis usaha ini, saya rasa sangat cocok untuk dijalani. Karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar dengan target pasar jelas, saudara, tetangga dan masyarakat sekitar. Untuk modal penjualan pulsa, selain deposit saldo hanya membutuhkan ponsel yang harus bisa selalu ditinggal dirumah. Kebetulan kami memiliki dua ponsel yang tidak dipakai, jadi bisa digunakan untuk jualan pulsa. Modal yang dibutuhkan untuk menjadi agen pembayaran listrik juga beberapa telah saya miliki, yaitu laptop dan modem sebagai perangkat untuk bisa terkoneksi internet. Yang harus ditambah hanya printer dotmatrik. Saya memilih printer jenis ini karena menurut teman yang sudah menjalankan usaha agen pembayaran listrik, harganya lebih murah, tidak membutuhkan tinta dan bisa digunakan untuk mencetak struk pembayaran yang menggunakan salinan.


Sebagai pelengkap dua jenis usaha tersebut, saya juga berencana menjual kartu perdana dan aksesoris ponsel seperti handset, kabel usb, kartu memori, flashdisk dan semacamnya. Didaerah saya, kartu perdana dan aksesoris ponsel masih diburu banyak konsumen, terutama anak muda. Hal ini karena teknologi terus berkembang, terutama teknologi ponsel dan aksesorisnya. Modal untuk penjualan kartu perdana dan aksesoris ponsel mungkin akan besar, tetapi saya akan menyiasatinya dengan menyediakan sedikit terlebih dahulu, tiap item maksimal tiga barang. Semoga bisa mengikuti ungkapan lama, sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit. :)
Amin..

Tidak lupa juga, saya akan memanfaatkan printer jadul yang saya miliki, Canon iP2770. Meski jadul dan sering macet, kualitas hasil cetakannya masih bagus, terutama hasil cetakan warna. Saya akan memanfaatkannya sebagai pelengkap usaha digital yang akan saya bangun, dengan modal tambahan kertas dan tinta. Ya, dengan printer ini saya juga akan membuka jasa ‘tukang cetak’ segala jenis dokumen (tugas sekolah, makalah, skripsi dll), undangan dan foto. Karena menurut cerita istri, disekolahnya dan hampir di semua sekolah tingkat menengah atas, sebagian guru memberikan tugas dengan ketentuan dikumpulkan dalam bentuk dicetak. Target pasar usaha ‘tukang cetak’ saya nanti adalah anak tetangga sekitar yang meski tidak semua tetapi mayoritas menjadi siswa sekolah menengah atas.

Terakhir, saya juga akan membuka jasa segala desain. Meski masih harus terus belajar, saya bisa mendesain pamflet, brosur, banner dan sejenisnya. Selain desain, saya juga akan bekerja sama dengan teman kantor yang sudah lama menjalani usaha digital printing. Karena usaha ini membutuhkan modal yang sangat besar, misalkan ada pelanggan yang ingin mencetak banner, id card, sampul buku, undangan pernikahan, mug souvenir dan semacamnya saya akan meminta teman kantor ini untuk mengerjakannya. Selain sebagai tempat untuk belajar, hasil penjualannya bisa ditabung secara khusus untuk pembelian alat digital printing.

Pengelolaan Usaha Digital

1. Sebelum Memulai Usaha
Sebelum usaha digital saya dilaksanakan, ada beberapa hal yang harus saya persiapkan terlebih dahulu. Pertama, tempat usaha. Rumah tempat saya tinggal memiliki teras yang jarang sekali ditempati. Biasanya hanya dijadikan tempat parkir motor. Dengan ukuran 3.5x3.5 meter, saya berencana menjadikannya sebagai tempat usaha. Teras ini strategis, menghadap ke jalan raya, dengan tempat parkir yang luas. Disetiap sisinya juga telah terpasang tirai bambu (krey) yang bisa buka tutup. Jika usaha kami sedang tutup, tinggal menutup tirainya dan memasukkan semua perlengkapan usaha ke dalam rumah. Agar teras ini bisa saya gunakan sebagai tempat usaha, saya hanya perlu merubah tata letak kursi dan meja yang ada didalamnya serta memindahkan barang lainnya ke tempat lain.


Kedua, modal. Seperti yang telah saya jelaskan pada latar belakang, beberapa modal telah ada, ponsel, laptop, modem, dan printer. Sisa modal yang harus saya persiapkan adalah deposit saldo pulsa dan mendaftar pada agen pembayaran listrik. Untuk deposit pulsa, saya tinggal menentukan kapan hari baik untuk memulainya, karena saya memiliki teman yang mempunyai usaha server pengisian pulsa. Sementara untuk deposit pembayaran listrik, saya telah memiliki rekanan bank yang ketika dihitung untungnya lebih besar dari pada bank lain dan saldo awal gratis. Sama dengan deposit pulsa, tinggal menunggu hari baik dan kesiapan yang lain.

Selain modal deposit pulsa dan mendaftar menjadi agen pembayaran listrik, saya juga harus terlebih dahulu membeli printer jenis dotmatrik, kartu perdana, aksesoris ponsel, kertas, tinta dan kebutuhan lainnya. Termasuk juga etalase kecil yang memiliki roda, sebagai tempat (lapak) penjualan kartu perdana dan aksesoris. Modal untuk semua pembelian ini, saya akan menggunakan tabungan yang meski tidak banyak harus cukup untuk membeli semua barang yang dibutuhkan.

Ketiga, saya akan membuat fanspage atau halaman usaha digital saya di facebook. Selain halaman, sementara waktu selagi masih tahap merintis saya juga akan membuatkan blog khusus untuk usaha digital saya. Ini menjadi sebuah keharusan, karena usaha saya erat sekali kaitannya dengan dunia digital. Maka sudah seharusnya memiliki media online untuk menyampaikan informasi, baik harga, stok dan semua hal yang berkaitan dengan usaha saya tersebut. Terlebih untuk jasa desain dan digital printing, ini akan sangat membutuhkan media online. Meski tidak memiliki alat sendiri, tetapi sekali lagi saya optimis bisa mengembangkan usaha ini lewat portal digital, salah satunya fanspage facebook dan blog. Ya, sekarang apa yang tidak bisa dilakukan lewat online? Tukang ojek, pesan makanan, tukang bersih-bersih, berbelanja dan semuanya sudah bisa dilakukan secara online. Nah, saya juga tidak ingin ketinggalan dalam hal ini, saya akan memanfaatkannya untuk usaha saya, terlebih usaha digital printing. Bagaimana strategi saya memanfaatkan portal digital sebagai media informasi dan promosi usaha digital saya? Simak pada sub bab Pelaksaan Usaha berikut.

2. Pelaksanaan Usaha
Setelah persiapan selesai, baik lokasi, modal, lapak dan semuanya maka saya siap untuk memulai dan melaksanakan usaha yang akan saya bangun. Pelaksanaan usaha saya ini tidak jauh berbeda dengan usaha pada umumnya. Buka pagi sampai malam. Saya dan istri akan bergantian setiap hari untuk menunggu dan melayani pelanggan. Meski kami sama-sama mempunyai tugas mengajar di lembaga pendidikan yang berbeda, namun jadwal mengajar telah kami atur sedemikian rupa agar kami bisa bergantian standby di rumah. Jika saya memiliki jam mengajar, maka istri akan dirumah. Begitu juga ketika istri memiliki jam mengajar, maka saya akan berada dirumah. Nah, jadwal ini nanti akan sangat berperan penting dalam usaha yang akan saya bangun. “Selalu siap melayani pelanggan itu, merupakan salah satu kunci kesuksesan sebuah usaha”. Begitu pesan ibu mertua saat kami menyampaikan maksud untuk membuka usaha digital.

Selanjutnya, saya akan mengoptimalkan keberadaan fanspage facebook dan blog yang telah saya buat untuk usaha saya. Jadi nanti, semua layanan yang ada pada usaha saya akan ditampilkan dalam kedua media online ini. Baik penjualan pulsa, pembayaran tagihan  listrik, penjualan aksesoris ponsel, tukang cetak segala jenis dokumen, terima desaian undangan, banner, pamflet, kalender dan digital printing. Pun juga untuk harga, stok dan semua hal yang berkaitan dengan usaha ini akan saya tampilkan. Tahap awal, saya hanya menggunakan media online ini sebagai media untuk mengenalkan usaha, namun untuk selanjutnya saya akan membangun sebuah sistem informasi berbasis web dimana di dalamnya tidak hanya berisi informasi dan promosi saja, melainkan sudah bisa melakukan transaksi, baik pemesanan, pembelian dan pembayaran. Syukur-syukur bisa bersaing dengan internet banking yang sampai saat ini saya gunakan untuk membeli pulsa dan membayar tagihan rekening listrik, amin..


Selain karena sekarang sudah memasuki era digital, hal ini juga berwal dari pengalaman saya beberapa waktu lalu saat membuat kaos untuk branding blog ini. Saya menggunakan jasa seorang teman yang tinggal di Bali dan memiliki usaha digital sama dengan usaha yang akan saya bangun. Media promosi yang dia gunakan adalah fanspage facebook. Saya tahu kalau dia memiliki usaha digital, ya dari promosi yang dilakukannya di facebook. Saat saya tanya siapa saja pelanggannya, dia menyampaikan bahwa telah memiliki pelanggan hingga hampir ke seluruh nusantara. Wah..!

Pengembangan Usaha Kedepan
Kedepan, setelah usaha saya berjalan ada beberapa hal yang akan saya kembangkan. Selain penambahan modal untuk pembelian alat digital printing, saya juga berencana untuk benar-benar bisa memanfaatkan media online. Meski memiliki banyak kompetitor dan membutuhkan biaya, pemikiran dan tenaga yang lumayan besar, tetapi mau tidak mau saya harus bisa memanfaatkannya. Karena seperti yang saya jelaskan di atas, sekarang sudah zamannya digital. Apa-apa sudah bisa di dapatkan dengan cara transaksi online. Yang akan saya lakukan dalam pengembangan online adalah membangun sistem informasi berbasis web yang bisa melakukan semua jenis transaksi, mulai dari pemilihan item, pemesanan dan pembayaran. Jika memungkinkan, saya juga akan membangun dan mengembangkan sistem informasi ini dalam basis ponsel atau smartphone yang bersistem operasi android dan iOS. Semoga bisa terwujud, amin..

Untuk pengembangan online, fokus saya lebih kepada digital printing (desain dan cetak). Karena selain banyak peminatnya dengan target pasar yang beragam, usaha ini tidak akan pernah mati seiring berkembangnya zaman. Dengan syarat, layanan dan alat yang dimiliki juga bisa ikut berkembang. Untuk pembayaran tagihan listrik dan penjualan, baik pulsa dan aksesoris ponsel saya akan lebih fokus pada pasar offline saja. Pada pengembangan online saya akan menampilkan informasi saja bahwa selain usaha digital printing, saya juga memiliki usaha pembayaran tagihan listrik, penjualan pulsa dan aksesoris ponsel. Kalaupun ada pelanggan yang ingin melakukan transaksi dalam hal ini tetap akan saya layani, karena lagi-lagi menurut ibu mertua pelanggan/pembeli adalah raja.

Di atas, saya sudah sampaikan bahwa untuk pengembangan usaha agar bisa online akan membutuhkan biaya, pemikiran dan tenaga yang lumayan besar. Agar keinginan ini bisa terwujud, selain terus menekuni usaha yang telah berjalan agar memiliki keuntungan yang besar, saya juga akan terus mengembangkan blog pribadi saya ini dengan mengikuti beberapa lomba. Salah satunya lomba yang diadakan oleh MyRepublic Indonesia dan Channel NewsAsia. Sebagai tambahan informasi, MyRepublic Indonesia adalah perusahaan yang menyediakan layanan internet provider multinasional dan telah memiliki layanan di beberapa negara, termasuk Singapura, New Zealand dan Indonesia. Myrepublic memiliki dua layanan utama, yaitu Layanan internet hingga 300 Mbps, Ultra Fast Fiber Broadband dan Layanan TV kabel interaktif yang menghadirkan lebih dari 80 saluran SD dan HD (Standard Definition dan High Definition). Sementara Channel NewsAsia (CNA) merupakan stasiun televisi berita yang berbasis di Singapura. Perusahaan yang didirikan pada tanggal 1 Maret 1999 ini memiliki slogan “Providing Asian Perspectives”, dan saluran yang digunakan adalah satelit Hot Bird. Di Malaysia, CNA dapat diperoleh di MiTV, sedangkan di Hongkong bisa di akses lewat Now TV pada kisaran jam 06.00 sampai dengan 02.00. Sementara website-nya dapat diakses pada www.ChannelNewsAsia.com dengan bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris.

Jika saya menjadi pemenang pada lomba ini, hadiah yang saya dapat akan saya gunakan untuk tiga hal. Pertama untuk pembangunan sistem informasi usaha berbasis web, kedua untuk pembelian alat penunjang usaha digital printing yang menjadi perioritas dan yang ketiga untuk meningkatkan kualitas jaringan internet yang ada dirumah menjadi internet ultra cepat. Hal ini agar ketika sistem informasi yang telah saya bangun bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa terkendala oleh jaringan internet.


Demikian penjelasan lengkap tentang usaha digital yang akan saya bangun. Harapan saya, semoga usaha ini benar-benar bisa terwujud dan bisa sesuai dengan apa yang telah saya rencanakan, amin..

#MyRepublicDBYW #ChannelNewsAsia
**
Sumber informasi dan gambar:
1. www.myrepublic.co.id
2. id.wikipedia.org/wiki/Channel_NewsAsia
3. Freepik.com
JANGAN LUPA, BAGIKAN TULISAN INI
TULISAN MENARIK LAINNYA

4 Komentar untuk Tulisan
"Membangun Usaha Digital pada Era Digital"

  1. Kalau saya, saya mau jualan layangan, secara saya kan anak alay, alaaayyyy banget, alias anak layangan....hehehehe...mampir ke postingan saya

    BalasHapus
  2. Rencana dan pemaparan usahanya mantab banget, Mas. Sesuai dengan kondisi geografis lokasi Mas. Kayak dikembangkan. Jenis usaha menurut saya paling penting setelah tahu target pasarnya. Dengan kesungguhan dan pantang menyerah serta terus belajar, saya yakin bisa Mas. My Republic kyknya bisa diandalkan nih.
    Btw, infografisnya makin kece, semoga menang ya....

    BalasHapus
  3. jaman digital harus dimanfaatkan dengan baik ya

    BalasHapus
  4. Yang terpenting modal .....biasanya jika modal sudah terpenuhi tinggal bagaimana mengelola dana yang sudah ada,dan inspirasi muncul seiring dana sudah di kantong :p

    BalasHapus