Antara Percaya dan Tidak

Judul diatas saya pilih agar tulisan ini lebih menarik untuk dibaca, atau paling tidak Anda akan merasa penasaran untuk membacanya. Karena yang saya tahu selain isi, judul juga merupakan hal penting dalam tulisan. Jika Anda sudah terlanjur membacanya, mari dilanjutkan. Karena tuntas akan lebih pas!

Bulan Februari lalu, saya sudah memantapkan niat untuk terus meningkatkan kegiatan menulis. Alasan kuat pada waktu itu adalah, saya berpikir bahwa setelah saya menikah akan lebih banyak memiliki waktu dirumah dan akan memiliki banyak ide untuk menulis. Tapi kenyataan yang ada, niat dan pikiran itu masih jauh dari kenyataan.

Ya, dua bulan terakhir ini saya hanya bisa menulis dua tulisan. Satu pada bulan Maret dan satu lagi pada bulan April. Benar-benar jauh dari apa yang telah saya impikan. Sebenarnya, masalah utama bukan pada alasan yang saya komitmenkan. Karena kenyataan yang ada selama ini saya sering berada dirumah dan banyak memiliki ide. Namun kenyataan berbeda lainnya adalah, jika dirumah saya terlalu asyik bersama keluarga, terlalu tidak siap untuk tidak menikmati kebahagiaan bersama istri dan saya belum bisa untuk meninggalkan keadaan-keadaan ini. Kemudian, keadaan inilah yang akhirnya membuat lupa dan menghilangkan semua ide yang telah saya miliki untuk ditulis.

Saya sangat percaya bahwa jika suatu hal bisa dikerjakan sekarang kemudian ditunda, maka hasil yang didapatkan akan jauh berbeda dengan apa yang bisa dikerjakan sekarang. Atau bahkan bisa tidak dikerjakan sama sekali! Begitu juga pada kegiatan menulis ini.

Sebagai contoh, ketika saya memiliki ide dan akan mengaplikasikannya pada sebuah tulisan, biasanya ada saja hal yang harus didahulukan, dan dengan terpaksa harus meninggalkan ide itu. Ketika saya mencoba mlanjutkan menulis, ternyata sudah berbeda. Ide yang tadinya cemerlang, sekarang sudah berbeda. Keseringannya berhenti ditengah jalan dan ketika dibaca ulang tidak menghasilkan sesuatu yang bisa memberikan manfaat untuk pembaca. Ketika sudah seperti ini, maka menyeranglah virus malas yang akhirnya menewaskan ide-ide cemerlang yang pernah saya miliki. Hehe

Jika memang harus memilih antara keluarga atau menulis, mungkin bukan hanya saya yang memperioritaskan keluarga, saya rasa Anda juga demikian. Makanya, disitu kadang saya merasa sedih. Antara percaya dan tidak!

Lalu, bagaimana dengan tulisan ini? Kenapa bisa teraplikasikan?
Manajemen waktu yang baik, jawabannya!

Happy blogging, selamat berkarya dan selamat me-manage waktu dengan baik..
JANGAN LUPA, BAGIKAN TULISAN INI
TULISAN MENARIK LAINNYA

17 Komentar untuk Tulisan
"Antara Percaya dan Tidak"

  1. hehehe..iya juga,kadang ngelantur sampe kemana2,padahal idenya mau nulis tentang A tapi mendadak berubah ke B hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe
      Iya, mbak. Saya juga sering ngalami yang beginian. Kalo sudah begini, biasanya akan saya kaji ulang sebelum tayang. :)

      Hapus
  2. Intinya jangan di tunda-tunda ya mas

    BalasHapus
  3. Manajemen waktu yang baik...duh, masih susah itu mas saya ngaturnya. Seringkali cerita sudah ada di kepala, namun rasa malas dan waktu yang tidak disempatkan membuat cerita itu berkarat di kepala :D

    BalasHapus
  4. Mbak Bidadari mengalihkan duniamu, Mas hihihih

    yah kalau blm bs nulis di blog, minimal catet di notes atau hp mgkn. Pokok2 aja. Ntar kalau longgar baru deh tulis

    salam buat Mbak Bidadari

    BalasHapus
  5. ayo rajin lagi mas biar adsense-nya lancar :)

    BalasHapus
  6. aku malah lebih sering nu8mpuk draft, padahal inggal eksekusi dan posting. :'(

    BalasHapus
  7. Judulnya menjebak. Aku juga gitu kok kalua mau posting harus menyelesaikan dulu pekerjaan rumah. Kalau gak cape ya langsung tulis kalau gak kapan-kapan kadang lupa :)

    BalasHapus
  8. iya benar, judulnya bikin saya tertarik untuk membacanya ^_^

    BalasHapus
  9. Aku dan suami sama2 blogger, jadi walau udah nikah tetep bisa ngeblog meski gak bisa sering update kyk dulu

    BalasHapus
  10. waah aku masih kocar kacir managmen waktunya

    BalasHapus
  11. Bener bangeet, Mas. Ngga malas, hanya saja pingin kmpul teroos sama keluarga baru, ya.

    BalasHapus
  12. Waah.. saya suka sekali dengan tulisan ini. :D
    Semoga kedepan Pak Rosyid bisa lebih konsisten dalam hal manajemen waktu.
    Jadi bisa tetap bersama keluraga tapi juga bisa menulis di Kopiah Putih.

    BalasHapus
  13. Kalau kita mau jujur, sebenarnya ada sediikiitttt waktu yang bisa kita luangkan untuk menulis... tapi ya itu ... butuh komitmen yang bukan main2 kalau mau benar menulis.. hehehe. Itu pengalaman probadi saya mas... sekedar curhat saja.

    Silakan baca hasil seddikittt waktu yang saya luangkan untuk menulis di www.dunia-digital.com

    BalasHapus
  14. Iya, bener banget mas.. masalah waktu tetap jadi kendala buat saya. Dan lagian saya oraqngnya modyan..

    BalasHapus