Agus Mulyadi, Semoga Lekas Duwe Bhojo


Apa kabar, Gus? Sehat?
Semoga kamu selalu dalam lindungan-Nya, amin..

Sebelumnya, izinkan saya untuk menulis sesuatu untukmu, Gus. Sesuatu yang akan saya ikutkan pada Giveaway Syukuran Terbitnya "Jomblo Tapi Hafal Pancasila"-mu. Tulisan ini mungkin akan berbeda dengan peserta lain, karena saya memakai gaya pembicaraan biasa, jadi akan ada banyak kata 'kamu', 'Gus' dan 'saya'-nya. Tulisan ini mungkin juga tidak sesuai dengan apa yang ada pada persyaratan giveaway-mu. Disana kamu menulis akan merasa tidak enak jika tulisan peserta terlalu panjang karena hadiahnya 'cuma' buku.
Tulisan saya ini akan panjang, Gus. Tapi jangan lupa, kamu juga menulis syarat membuat review semenarik mungkin. Nah kalau saya, me-review yang menarik itu harus panjang, biar semuanya bisa ke-review. Hehe
Lagian, masalah hadiah toh menurut saya itu cuma bonus saja, Gus. Yang paling penting adalah menulisnya.
Menang, alhamdulillah.. Kalah, ya diam saja. :)

Ah.. Sudahlah!
Malah kelamaan dipengantar. Jadi intinya, persiapkan dirimu untuk membaca tulisan panjang saya ini..
Oke?
Siap?
Sip... *Saya asumsikan kamu siap. Kalau gak siap baca tulisan peserta, ya jangan ngadain giveaway. Haha

Selamat ya Gus, buku pertamamu telah terbit. Semoga tidak hanya satu buku yang bisa kamu terbitkan, akan ada buku-buku lain yang akan terbit karena tulisanmu, semoga..
Meski saya belum membaca bukumu, tapi sedikit banyak saya sudah bisa meraba isinya. Karena sedikit banyak juga, saya sudah membaca tulisan-tulisanmu. Jika kamu bilang 60% isi bukumu adalah tulisan yang pernah dipublish di blog kamu, paling tidak sekitar 30% lah yang sudah saya baca, berarti tinggal 70%-nya. Semoga kau suka tulisan ini dan menjadikannya sebagai salah satu pemenang. Agar saya bisa membaca isi bukumu yang 70% lagi.. Hehe
Kok mbulet ya? Semoga saja kau faham maksud paragraf ini, Gus..

Oke, lanjut..
Mengunjungi blog kamu, pasti akan membuat siapapun betah. Desain minimalis dengan background putih nyaman dipandang mata, dipadu dengan tulisan yang renyah, gokil dan mudah dimengeri, membuat pembaca lincah berpindah dari tulisan satu ketulisan yang lain.

Kalau saya tidak salah, kayaknya sudah ada perubahan pada font menu dibawah fotomu. Saya lupa kapan pertama kali mengunjungi blog kamu, namun yang pasti saya masih ingat kalau dulu font menu itu tidak seperti yang sekarang. Betul ya, Gus? Semoga..

Saya akui, kamu memang kreatif, Gus. Kreatif memilih judul dan slogan blog.
AGUS MULYADI NJALUK RABI, judul yang jelas padat dan yang pasti menggelitik. Kalau orang jawa yang mengunjungi blog kamu, pasti dia akan tertawa terbahak-bahak. Bagaimana tidak? Dengan jujur dan polosnya kamu memberikan informasi bahwa kau sedang jomblo dan sedang menanti kehadiran pendamping hidup. Jika saya boleh menebak, misalkan nanti kamu sudah punya pendamping, judul blog kamu akan berubah AGUS MULYADI DUWE BHOJO, haha.

Slogan yang kamu pilih juga tak kalah menarik, SHOLAT JAUH LEBIH PENTING KETIMBANG MEMBACA BLOG INI. Tanpa terasa ini juga mengingatkan pembaca untuk mengedapnkan kewajibannya sebagai muslim dari pada membaca tulisan kamu atau paling tidak, slogan ini juga menjadi pengingat bagi pembaca, sudah sholat atau belum kah dia? :)
Jujur, saya berikan standing applause atas kehebatan dan kekreatifanmu, salut!

Pada halaman Tentang Saya, kamu menulis:
Lahir di Magelang, hidup di Magelang, dan besar di-Dzolimi. Agak mrongos, humoris, cerewet, ceplas-ceplos, tidak terlalu bertanggung jawab. Pencium yang buruk, kurang romantis, namun teruji kesetiaannya.
Jujur, saya tidak faham dengan dua kata yang saya garis bawahi, agak mrongos. Karena penasaran, akhirnya saya coba searching dengan keyword "arti mrongos". Dan hasilnya:

Maaf ya, Gus.. Tak ada maksud apa-apa. Pikir saya, dari pada saya penasaran, kan mending saya cari tahu. Dan setelah saya perhatikan fotomu baik-baik, ternyata memang betul apa yang kamu tulis itu. Haha
Terus, masalah saya sampai  pasang gambar beginian juga tak ada maksud apa-apa, ini termasuk dalam bagian tulisan 'berbeda' saya. Jika kamu tidak suka, jangan anggap saya sebagai peserta!

Masih fokus pada quote diatas ya, Gus.. Sekarang lanjut pada kalimat yang berwarna merah, humoris, cerewet, ceplas-ceplos. Kamu harus bersyukur memiliki tiga sifat ini. Tiga sifat inilah yang menjadi ciri khas kamu, ciri khas tulisan-tulisan kamu. Berikut sedikit penjelasan saya dari tiga sifat itu dan saya kaitkan dengan tulisan-tulisanmu yang pernah saya baca.
1. Humoris
Semua tahu bahwa, tertawa diatas penderitaan orang lain itu bukan sifat yang baik. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah adanya, Gus. Dan sekali lagi saya harus katakan bahwa ini merupakan salah satu dari bagian tulisan 'berbeda' saya. Lagian, sudah dua tahun yang yang lalu kok. Dan lagi, dia sekarang sudah ada yang punya. Jadi, sebelum saya ketawa-ketiwi ria, maafkan saya ya, Gus..
Membaca atau mendengar kisah percintaan, biasanya membuat orang akan terharu dan pada akhirnya akan menitikkan air mata. Tapi tidak begitu, saat membaca tulisanmu ini, Gus.. Tulisan tentang Penolakanmu, Waktu Itu.
Saya tidak tahu, benar apa salah sikap saya ini. Sikap yang menganggap bahwa tulisan itu merupakan tulisanmu yang humoris. Tulisan orang yang penuh dengan canda. Bagaimana tidak, pujaan hati yang selama ini dicinta, ternyata hanya menganggap bercanda saat kamu menyatakan cinta.
Sikapmu yang mengangap diriku bercanda itu benar-benar menusuk. Kuanggap itu sebagai penolakan yang halus. Mungkin dirimu menganggap aku bercanda karena sesungguhnya kau tau aku serius, terlalu serius malah, hanya saja kau tak tega menolakku. Aku sadar, kau masih kurang stress untuk bisa menerimaku.
Jelas sekali kalimat ini, Gus. Kamu memang harus mencoba untuk lebih bersikap serius. Hehe
Tapi yang namanya Agus Mulyadi, sudah pasti tidak mau kalah! Perhatikan kalimat yang saya garis bawahi. Kau tetap menjadi pemenang karena sifat humorismu. Salut!
2. Cerewet
Kalau sifat ini, saya temukan pada tulisanmu Dicopas Itu Rasanya Sesuasu. Saya tahu, kalau tulisan ini merupakan pembelaanmu atas orang yang telah mencuri atau menganggap miliknya tulisan dan templete-mu. Sebenarnya, jika dibaca dengan teliti kamu sedang marah pada plagiator itu, tanpa harus saya menyebutkan nama tentunya. Tanpa teliti-pun pembaca juga tahu, kalau kau sedang marah. Kamu sih, pakek mencak-mencak segala! Hehe
Kenapa saya anggap sifat cerewetmu ada pada tulisan ini?
Yakin, pengen tahu?
Coba, dibaca lagi tulisanmu itu. Nanti kalau sudah, kabari saya. Kalau ketemu sifat cerewetnya, katakan pada saya dimana, kalau belum ketemu, biar saya nanti jelaskan. Yang pasti saya sudah ada jawabannya. Hehe
(Hitung-hitung, biar kita ada komunikasi lebih lanjut Gus..)
3. Ceplas-ceplos
Agus.. Sifatmu ini saya temukan pada tulisanmu yang berjudul Menghamili dan Menghamilkan. Sebagai penulis artikel ini, saya mau tanya pada kamu, Gus. Kamu sadar apa tidak, sifat ceplas-ceplosmu ada pada tulisan ini? (Dibaca dulu gih, tulisannya! Kalau sudah selesai, baru bisa lanjut membaca penjelasan saya)
Oke, sudah kan Gus?
Pada artikel ini, kamu menulis tentang keputusan Mentri Pendidikan yang boleh mengikutkan siswi hamil pada Ujian Nasional. Dari awal, terkesan sekali bahwa kamu sedang serius menanggapinya. Itu terasa karena dari bahasa dan kalimat yang kamu gunakan sangat formal. Tapi tanpa saya duga pada dua paragraf terakhir kamu menulis sesuatu yang luar biasa ceplas-ceplosnya, tanpa sensor!
Lihat, betapa tidak adilnya hal ini, karena menurut pemikiran goblok saya, jika dilakukan atas dasar suka sama suka, jelas bukan hanya pihak pria yang bertindak, tapi pihak wanita juga ikut bertindak, yah minimal ikut menggerakkan pinggul dan selangkangannya.
Memang sih, ini menurut pemikiran goblok kamu, tapi apa tidak perlu disensor ya Gus, kalimat yang saya beri garis bawah itu?
Artikel ini coba dibaca lagi, Gus.. Saya rasa ini bukan hanya ceplas-ceplos. Tapi super duper ceplas-ceplos pangkat delapan.!! Hahaha

Masih membaca tulisan panjang saya ini kan, Gus?
**Masih dong bang..!
Sip..

Untuk tulisanmu, cukup empat dulu ya, Gus, yang saya ikut sertakan pada tulisan panjang ini. Empat saja, sudah sepanjang ini, apalagi kalau lebih. Kasihan kamu-nya ntar yang mau baca. Hehe
Yang pasti, kesimpulan saya setelah membaca sekian banyak tulisanmu, saya suka! Suka dengan gaya menulismu yang santai dan ringan. Tulisanmu renyah dan enak dibaca. Cuma kayaknya memang masih belum layak untuk dikonsumsi usia 18 tahun kebawah. Hahaha

Selanjutnya, review saya teruskan pada tampilan minimalis blog kamu. Tulisan yang bagus ditunjang dengan tampilan yang bagus akan memberi nilai tambah pada kualitas suatu blog. Begitu juga dengan blog kamu, Gus..
Saya rasa tampilan yang sekarang sudah bagus, enak dipandang. Cuma ada beberapa yang mesti diperbaiki. Ini juga kalau kamu mau. Perhatikan gambar ilustrasi berikut. Semoga kau tidak bingung ya, Gus.. Tapi tenang, dibagian bawah akan saya perjelas. Oke? Lanjut saja dulu dan semoga kau masih belum bosan.. Hehe

Gambar Ilustrasi review blog Agus Mulyadi
Bagaimana, Gus?
Dari ilustrasi gambar diatas, sudahkah kamu faham maksudnya? Faham atau tidak faham, pasti akan saya jelaskan kok.. Biar tambah panjang tulisannya. :)

1. Tidak tampil maksimal pada layar 11 Inch.
Ya, betul. Tampilan minimalis blog kamu tidak tampil sempurna pada layar 11 inch., Gus. Hal kecil sih, tapi kalau dibiarkan kayaknya ada yang mengganjal. Jujur, tak semua pengunjung blog kamu memakai perangkat 14 inch keatas. Contohnya saya ini. Saya harus menampilkan secara full screen browser saya untuk dapat melihat sempurna tampilan blog kamu.

Pada gambar diatas, coba kamu perhatikan antara gambar sebelum dan sesudah. Lingkaran merah, merupakan menu yang tak kelihatan, sementara yang biru merupakan tampilan sempurna blog kamu. Jadi kan, sayang kalau dibiarkan, menu Langganan Artikel dan tombol twittermu jadi tak kelihatan. Yang mestinya follower kamu bertambah, eh ini malah tidak karena tombol twitternya gak tampil.
Alangkah lebih baiknya, menurut saya, jika misalkan semua menu bisa kelihatan, tanpa harus full screen browser dan mengurangi zoom-nya. Gitu aja sih, gak banyak.. :)

2. Sediakan Fasilitas Pencarian
Ini juga pengalaman saya, saat mengunjungi blog kamu, Gus.. Jadi ceritanya, sebelum saya menulis ini, saya pengen tahu ,sudah pernah apa belum saya memberikan komentar pada tulisan-tulisanmu. Saya mencoba mencari-cari komentar saya pada setiap tulisanmu. Tapi baru dapat empat sampai lima tulisan, saya sudah mulai bosan. Nah, jika misalkan ada fasilitas pencariannya, kan pasti lebih efektif, tidak perlu memakan banyak waktu. Saya tinggal memasukkan keyword nama saya. Kalau pernah, ya berarti akan ditemukan nama saya. Kalau belum pernah, ya berarti saya memang belum pernah berkomentar disini. Hehe
Nah, saran saya, seperti pada gambar diatas (lingkaran biru pada gambar sebelum), itu kan ada space kosong diatas header, itu kayaknya cocok kalau diisi dengan fasilitas pencarian.
Memanjakan pengunjung, itu juga salah satu keharusan pemilik blog lho, Gus... menurut saya (lagi).

Sip, dua saja ya, Gus saran saya untuk kesempurnaan tampilan blog kamu. Lainnya sudah bagus kok. Sudah enak dipandang mata. Bawaannya gak mau keluar dari rumahmu. :)
Oya, masalah saran ini, semoga tak ada yang salah ya. Terus, mau diterapkan atau tidak, semua saya kembalikan kepada kamu. Blog juga blog kamu..! :P

Eh, sudah bosan ya, Gus..
Sudah panjang banget ini masalahnya. Saya khawatir kamu maksa-maksain untuk baca tulisan ini. Karena hasil terpaksa, yang mestinya saya juara, ntar malah gak jadi juara. Hahaha

Oke...
Berhubung saya sudah kehabisan ide plus jari dan mata sudah gak bisa kompromi, saya khawatir kamu-nya juga sudah mulai bosan, maka terpaksa harus saya akhiri. Maaf-maaf ya, kalau ada salah kata. Saya dan kamu sama kok Gus.. Sama-sama  suka kesederhanaan. Karena yang sederhana selalu lebih indah dari yang tidak sederhana..

Kamu ulang tahun hari ini ya, Gus?
Wah.. Kebetulan.
Saya jadikan kado spesial untuk kamu ya, Gus tulisan ini.
Tak banyak do'a yang saya panjatkan pada hari ulang tahunmu ini. Semoga semuanya akan lebih baik. Amin... (Saya baru tahu barusan, saat ingin menjadi teman facebook-mu. Tapi sayang sudah gak bisa. Tak berteman di facebook, bukan berarti tidak berteman kan? Masih banyak cara untuk berteman. Berteman dengan cara yang sederhan pasti akan lebih indah...)

Salam saya..
JANGAN LUPA, BAGIKAN TULISAN INI
TULISAN MENARIK LAINNYA

15 Komentar untuk Tulisan
"Agus Mulyadi, Semoga Lekas Duwe Bhojo"

  1. Selamat ikutan mas.. Mudah2an menang ya di giveawaynya mas Agus Mulyadi.
    Saya malah belum sempat ikut, mudah2an bisa di kesempatan berikutnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin...
      Terimakasih mas Hendra. Ayo ikutan juga, biar tambah rame dan biar Agus bingung milih juaranya. Hehe

      Hapus
  2. wah keren banget mas ulasannya,,,semoga menang ya lombanya,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin...
      Terimakasih mbk Dwi.. :)
      Gak ikutan juga?

      Hapus
  3. aku suka banget baca2 tulisan Agus M ini.. menggelitik.. lucu, koplak nek jareku.. hihi

    sukses kang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... Senasib berarti kita mbak, sama-sama suka tulisannya Agus. Hehe
      Terimakasih ya, mbak..

      Hapus
  4. tulisan ini juga gak kalah kocaknya dg tulisannya Gus Mul, bisa-bisa aja, dibuat duet menulis satu artikel bisa kocak abis ini... :D
    yg untuk fasilitas search juga sebenarnya saya mau ngasih saran ke Gus Mul karena ini salah satu fasilitas penting demi kenyamanan pengunjung, tapi kelupaan, ya udahlah, sudah terwakilkan di sini.

    BalasHapus
  5. Wah keren nih gan
    moga menang aja deh loombaa nya :)

    BalasHapus
  6. Wah sukses ya dengan giveawaynya mas Agus njaluk Rabi...

    BalasHapus
  7. Ini macam surat untuk Mas Agus, ya. :D
    Sukses ngontese ya, Mas Kopiah.

    BalasHapus
  8. Wuih ulasannya keren. Saya juga dapat bukunya.
    Salam

    BalasHapus
  9. Selalu mengulas dengan cara yang unik, informatif.
    Eh iyah, menang yah?, cie, selamat mas, selamat *pinjam bukunya dong :D

    BalasHapus
  10. bener ,, sangat ceplas ceplos sekalii

    BalasHapus
  11. karna saya orang baik dan berteman dengan orang baik pula saya berkomentar baik-baik kalo gak percara tanya sama gus mul... selamet yamas bukunya...

    BalasHapus
  12. Pokok-e ra koyok Gus Mul #mantab

    BalasHapus