Saya Dapat Cek 2,8 Milyar dan Uang 100 Juta

"Ayah dapat kiriman paket"
"Paket apa?"
"Kayaknya surat, ada nama perusahaannya"
"Ada nama Ayah dan nama pengirimnya?"
"Gak ada, Yah.."
"Oh iya.. Simpan saja dilemari, biar ayah liat nanti ketika sudah dirumah"

Begitulah inti percakapan kami saat istri menelpon dan mengatakan ada paket untuk saya. Sempat bingung, karena saya tidak sedang menunggu paket. Selain itu juga hanya ada nama perusahaan, tidak ada nama saya dan tidak ada nama pengirim.


Sesampainya dirumah, istri langsung menyodorkan paket yang tadi siang diceritakan. Sebelum membuka dan mengecek apa isi paketnya, saya tanyakan ke istri bagaimana surat ini bisa ada dirumah.

"Ibu yang ngasih ke umi, yah.. Katanya, ibu menemukannya didepan pintu"
"Oalah.. Ini bukan untuk ayah, ini penipuan. Kayak yang menang undian Teh Gelas beberapa waktu lalu"
"Lho, masak yah? Coba lihat dulu isinya"

Setelah saya buka dan saya lihat isinya, saya langsung yakin bahwa ini adalah paket yang sengaja dilempar ke depan pintu, dan ini adalah bentuk penipuan masa lampau. Karena sebelumnya kami juga pernah mengalami kasus yang sama, hanya bedanya kalau sebelumnya berkedok pemenang undian, sementara sekarang berkedok paket yang berisi surat-surat penting (Surat Saham & SIUP-BESAR) serta cek senilai 2,8 milyar rupiah. Waw! Uang siapa ini?? Ayo siapa yang mau? Hehehe

Isi Paket (surat-surat penting) PT. Cakra Tama Karya

Setelah tahu isi paketnya, saya penasaran bagaimana cara kerja penipuan PT. Cakra Tama Karya ini. Karena sebelumnya saat saya 'menang' undian saya diminta untuk mentransfer sejumlah uang untuk pengurusan administrasi. Nah, bagaimana dengan yang paket gelap ini? Saya benar-benar penasaran.

Saya mencoba menghubungi nomor bapak Ir. Cahyo Adi Nugroho (085 334 887 788) selaku Presiden Direktur yang tertera pada SIUP-BESAR-nya. Namun ternyata sekali saya hubungi tidak dijawab, dua kali masih belum dijawab. Mungkin sibuk, atau memang sengaja tidak diangkat. Karena sudah tiga kali saya hubungi dan masih tetap tidak ada jawaban, akhirnya saya biarkan meski masih penasaran.

SIUP-BESAR PT. Cakra Tama Karya

Keesokan harinya, tiba-tiba ada nomor baru yang menghubungi saya. Ternyata ini bapak Ir. Cahyo Adi Nugroho yang semalam saya hubungi tetapi tidak diangkat. Dari logat bicaranya saja, sudah bisa ditebak kalau orang ini biasa menipu, hehehe

Si bapak pura-pura tidak tahu, menanyakan siapa dan maksud tujuan saya semalam menghubunginya. Saya sampaikan saja, kalau saya menemukan paket berisikan surat-surat penting atas nama dia. Nah, setelah tahu maksud dan tujuan saya, pak presiden direktur ini mulai melancarkan jurus busuknya. Dia bercerita dengan lugas, cepat dan tanpa memberi saya waktu bicara. Katanya, dua bulan lalu dia melakukan kunjungan kerja ke Kab. Bondowoso dan suratnya jatuh karena terburu-buru harus ke bandara. Saya iya-kan saja, dan menanyakan apa yang harus saya lakukan dengan surat-surat si bapak.

"Sebelumnya, saya ucapakan terimakasih kepada pak Rosyid yang telah menemukan dan menyimpan surat-surat berharga saya. Sebagai ungkapan terimakasih, karena surat itu sangat penting bagi saya, saya akan memberikan pak Rosyid uang sebesar 100 juta dengan syarat pak Rosyid mengembalikan surat tersebut ke alamat perusahaan saya". Si bapak semangat sekali mau ngasih saya uang 100 juta. Uang siapa coba? Hehehe
"Oh ya? Beneran pak?"
"Iya, hitung-hitung juga sebagai rasa syukur saya karena surat-surat berharga itu telah ditemukan" Si bapak mau tasyakuran katanya.. :D
"Gimana caranya pak?". Saya masih berusaha untuk membuat si bapak yakin kalau saya sudah masuk perangkapnya.

Kemudian, lagi-lagi si bapak menjelaskan caranya agar saya bisa mendapatkan uang 100 juta. Ketika sudah sampai pada percakapan ini, nyata sekali unsur penipuannya. Saya disuruh mendatangi ATM, cek saldo, minta bantuan operator bank dan semacamnya. Pada saat percakapan ini, saya benar-benar tidak diberi waktu untuk bicara. Si bapak selalu menekan saya dan sesekali berbicara dengan nada kasar. Tetapi karena niat awal saya hanya ingin tahu cara kerja penipuan lewat surat berharga, saya putuskan untuk mengakhiri percakapan ini.

"Bapak, maaf ya.. Bukan saya sombong karena tidak mau menerima pemberian bapak, tetapi uang 100 juta bagi saya kecil, tidak ada artinya. Jadi izinkan saya untuk langsung mengirim surat ini ke alamat perusahaan bapak tanpa imbalan".
"Anj*ng.. Tut..tut..tut.." Tiba-tiba teleponnya putus, hahaha

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari kasus ini adalah banyak cara untuk mendapatkan uang, termasuk didalamnya menghalalkan segala cara. Saya dan siapapun yang mendapatkan paket berisikan surat-surat berharga dan sejenisnya, mohon untuk tidak meresponnya dengan serius karena jika ditanggapi serius, sepenipu akan menguras saldo yang ada di ATM. Seperti banyak kasus-kasus yang telah terjadi.

Biasanya, yang menjadi sasaran penipuan semcam ini adalah rumah-rumah dipingir jalan dan orang-orang yang awam tentang teknologi terutama soal Bank dan ATM. Jadi sampaikan kepada saudara, teman, sahabat dan tetangga sekitar agar berhati-hati jika mendapatkan paket atau pemenang undian yang tidak jelas pengirimnya..

Semoga bermanfaat dan salam hangat dari Bondowoso..
JANGAN LUPA, BAGIKAN TULISAN INI
TULISAN MENARIK LAINNYA

21 Komentar untuk Tulisan
"Saya Dapat Cek 2,8 Milyar dan Uang 100 Juta"

  1. Adik sepupu juga pernah dapat kayak gitu, dibuang sampah setelah dirobek2 :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah.. Bagus!
      Saya sebenarnya juga telah melakukan hal yang sama setelah rasa penasaran saya terobati, hehe

      Hapus
  2. wooo modus! cek, pernah punya bank ini itu gak?

    aku jg pernah tp telepon, tak kerjain balik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang telpon saya malah lebih sering, Ji..
      Nomor istri yang sering ditelponin dan bilang dapat hadiah. Untung saja, istri saya orangnya cuek, jadi ya bisa menghindar..

      Hapus
  3. hahah, saya juga pernah dapat ini. di jalanan depan rumah. ada tetangga yang lihat, ada dua orang naik motor yang sengaja membuangnya. Setelah dibuka, mirip plek ketiplek dengan yang mas share di atas. saya tahu ini penipuan, jadi, saya bakar aja :)

    BalasHapus
  4. Kasus ini pernah menimpa yunior saya. Kejadiannya tahun 2010 an, ia menemukan surat-surat penting dijalan. Diam-diam dia ambil dan menelpon yang punya surat. Ternyata gak taunya ia kena tipu kurang lebih 10 juta udah dia transfer dan uang teman seangkatannya si embat juga.

    Kesalahannya dia menyembunyikan hal tersebut dari teman-temannya dan para seniornya. Dia ketahuan setelah ada temannya yang curiga dan para senior menyuruh temannya untuk menyelidiki kenapa ia rajin sekali pinjam ATM dan melakukan transfer tiap saat.

    BalasHapus
  5. Wah tieas saya mau utang hadiahnya
    Saam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  6. Oalaaah modus baru .. ckckck
    Bagus juga Mas Rosyid menyelidiki modusnya dan menuliskannya di sini biar jadi pelajaran buat banyak orang.
    Terima kasih sharingnya, Mas

    BalasHapus
  7. Saya juga pernah dapet ginian mas dipager rumah. Tapi orang rumah udah pada tau kalau ini penipuan. Dari ceknya aja udah keliatan banget kalau ceknya boong2an gitu

    BalasHapus
  8. Untung saja saya rumahnya gak di pinggir jalan dan gak pake ATM walaupun pake paling langsung abis di ambil buat kebutuhan sehari2.. dan kalo si penipu nekat juga gak bakalan ada saldonya... hehehe..

    BalasHapus
  9. Wah... kupikir beberan dan akan ada syukuran di blog ini.... serius... saya sampai hati2 bacanya. wkwkwkwkwk....
    Modus penipuan kok mengerikan ya...

    BalasHapus
  10. ya ampun ternayat sampai seperti itu penipuannya, makasih udah di sahre soalnya di sini belum pernah ada paling cuma telepon minta transfer aja adanya

    BalasHapus
  11. wah! hrus hati-hati nih! Ya kalau keiming2 nominal, bakl lnjut trus kita akhirnya yg malah mentrnsfer uang yg katanya administrsi, sèkalian pajak. Waduh

    BalasHapus
  12. Barusan sy nemuin ini jg d dpn rumh

    BalasHapus
  13. Hahahha... Masih saja modus ginian diterusin, kasian banget yah.

    Ehtapi saya pernah tuh ketipu juga, bukan saya langsung melainkan bapa suami. Karena beliau emang mudah diperdaya orang, ga banyak hanya 300. Tp segitu juga kan duit bukab bungkus permen sugus *eaaa

    BalasHapus
  14. Wahhhh aku kok jadi ikutan greget ya...., hehehehehe

    BalasHapus
  15. Wah pengalaman berharga. Saya udah beberapa kali dilempar depan rumah, tapi berupa undian berhadiah. Kebetulan rumah saya memang pinggir jalan banget, saya gak respon sama sekali, justru saya berterima kasih sama yang ngirimnya, soalnya bisa dijadiin bahan artikel, hehehe... Naluri blogger nya keluar.

    Tapi masnya penasaran banget ya, sampe rela mau nelepon segala, kalo saya mah ora ridho pulsa kepake buat nelepon penipu macam tu

    BalasHapus
  16. Saya juga nemu siup provinsi sama foto nya sama kayak yg anda dapat,tp nama perusahaan alamat dan nama pemiliknya juga berbeda cek nya pun nomilnal nya juga lebih sedikit gimana tuh pak hehehe.....

    BalasHapus
  17. Wah tetangga saya juga pernah kenak juga penipuan ini kak, tapi modusnya juga beragam sekarang.
    Salam hangat dari Desa Pengarang Dusun Lucu, masih Bondowoso kok

    BalasHapus
  18. keren bang, masih aktif ga sekarang?

    BalasHapus