WIRALAND dan Keinginan untuk Segera Memiliki Rumah Sendiri


Memutuskan menikah pada usia yang cukup muda bukan perkara mudah bagi saya. Karena ada beberapa hal yang harus saya lewati terlebih dahulu, termasuk didalamnya kesiapan materi untuk membina rumah tangga kedepan. Salah satu yang paling besar dipermasalahkan waktu itu adalah meski telah memiliki pekerjaan, saya belum memiliki rumah sendiri dan harus tinggal dirumah mertua yang berjarak ratusan kilometer dari rumah orang tua di Pamekasan. Namun karena saya yakin bisa untuk menikah diusia muda tanpa harus memiliki rumah terlebih dahulu, saya tetap meneruskan niat mulia ini. Saya berusaha dengan sungguh-sungguh meyakinkan orang tua, keluarga dan calon istri tentunya.

Singkat cerita, akhirnya orang tua, keluarga dan calon istri menerima alasan yang saya sampaikan. Dan saya pun menikah pada usia yang terbilang muda, 24 tahun dengan tanpa memiliki rumah sendiri.

Tidak berselang lama setelah resmi menikah, saya baru tahu bahwa rumah mertua yang menjadi tempat tinggal kami adalah rumah yang dibangun di atas tanah milik negara dengan status hak pakai. Saya mengetahuinya karena pada waktu itu, ada tamu berseragam PNS dan ingin bertemu dengan ibu mertua. Setelah menyampaikan maksudnya saya baru tahu bahwa bapak berseragam PNS itu adalah petugas pajak yang rutin mengantarkan bukti pembayaran pajak tanah tempat rumah kami dibangun.

Mendapati fakta ini, saya tidak pernah menyesal sedikitpun karena baru mengetahuinya setelah menikah. Tetapi sebaliknya, saya menjadikan keadaan ini sebagai motivasi untuk bisa segera memiliki rumah sendiri. Sebenarnya, fakta bahwa rumah tempat tinggal kami yang dibangun di atas tanah milik negara bukanlah menjadi satu-satunya alasan saya ingin memiliki rumah sendiri, tetapi ada beberapa alasan lain yang hampir sama urgent-nya, terutama yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan dari fungsi utama sebuah rumah.

Dari segi keamanan, bukan kami merasa tidak aman. Tetapi terkadang kami was-was (terutama saat awal-awal saya tinggal dirumah ini) dengan letak geografisnya. Ya, rumah kami berdiri tepat diantara dua sisi yang menurut saya sangat tidak aman. Sisi depan, terdapat jalan raya dengan jarak sekitar setengah meter dari teras rumah. Jalan ini sangat ramai karena merupakan jalan utama untuk mengakses kota Bondowoso. Terutama saat jam sibuk, yaitu pagi dan sore hari. Menurut cerita, memang belum pernah ada kendaraan yang selip di depan rumah kami, tetapi karena jaraknya yang sangat dekat, kami selalu was-was dan khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menimpa rumah kami. Belum lagi soal keamanan untuk anak-anak. Meski telah dipagar, kami selalu mengawasi anak-anak yang kebetulan bermain dirumah. Khawatir jika tidak diawasi mereka akan keluar pagar dan langsung bermain di jalan raya.


Sementara pada sisi belakang, terdapat jurang yang sangat dalam. Kami tidak khawatir akan terjadi longsor, karena selain sudah di cor, struktur tanah yang dimiliki adalah tanah bercampur batu. Insyaallah kuat dan aman. Tetapi lagi-lagi soal kemanan untuk anak-anak. Kami tidak pernah memberi izin anak-anak untuk bermain di bagian belakang rumah kami, baik dalam pengawasan atau tidak. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Lingkungan rumah kami sangat tidak ramah anak, baik dari sisi depan dan sisi belakang.


Untuk segi kenyamanan, akan salah jika saya katakan merasa tidak nyaman tinggal dirumah yang dipenuhi oleh cinta keluarga ini. Masak iya, saya bilang tidak nyaman, padahal saya bahagia saat jam pulang kantor tiba, karena akan berjumpa dengan anak dan istri. Dirumah ini juga saya bisa beristirahat, menghilangkan penat setelah sehari penuh berkutat dengan pekerjaan. Maka salah jika saya merasa tidak nyaman tinggal di rumah ini. Tetapi, terkadang rasa nyaman tersebut harus terusik oleh kebisingan kendaraan yang berlalu lalang tepat di depan rumah. Apalagi kendaraan yang memiliki bunyi nyaring. Saat sedang enak istirahat tiba-tiba harus terjaga karena kaget oleh bunyi kendaraan yang nyaring. Belum lagi ketika menonton berita di televisi seputar penggusuran, kami khawatir jika misalkan rumah kami juga akan digusur, karena tanah yang kami tempati merupakan tanah milik negara dan bisa digusur kapan saja tanpa kompensasi.

Selain alasan diatas, ada satu alasan lagi yang semakin memperkuat keinginan saya untuk bisa segera memiliki rumah sendiri, yaitu karena rumah kami berada di daerah pegunungan maka kami sering kekurangan persediaan air bersih. Awal tahun lalu, saya telah membuat saluran air lewat bawah jalan raya. Sumber airnya saya dapatkan dari sumber air yang disediakan oleh desa. Pada musim penghujan, saya juga memanfaatkan air hujan dengan menampungnya di bak besar. Tetapi pada musim kemarau kami sering kekurangan air bersih karena banyak warga lain mengambil air di sumber air ini. Ditambah lagi jika sumber airnya sedang tidak lancar, maka sekitar dua atau tiga hari kami akan memanfaatkan air sungai untuk mandi dan mencuci sambil menunggu sumber air desa kembali lancar. Alasan-alasan inilah yang membulatkan tekad saya, ingin segera memiliki rumah sendiri!
 

Cara yang Saya Lakukan untuk Bisa Segera Memiliki Rumah Sendiri
Saya sadar, sekarang dengan semakin melambungnya harga barang maka akan sangat berpengaruh pada harga rumah, tanah dan bahan bangunan. Untuk menyikapinya, saya harus melakukan banyak cara untuk bisa segera memiliki rumah sendiri, dengan target sepuluh tahun dari waktu saya menikah. Ya, bisa memiliki rumah sesuai dengan target waktu yang telah direncanakan harus benar-benar dipersiapkan sejak dini. Terutama soal ketersediaan dana. Sampai saat ini, ada dua cara nyata yang telah saya lakukan untuk bisa mewujudkannya, yaitu menabung dan menerapkan gaya hidup hemat.

Untuk tabungan, saya menerapkan dua jenis tabungan. Tabungan pertama, dari hasil kesepakan bersama istri, kami membuat celengan kaleng bekas wadah biskuit dan kami beri tulisan ‘TABUNGAN MASA DEPAN UNTUK RUMAH’. Tabungan ini kami mulai sejak usia pernikahan memasuki bulan ketiga. Untuk jumlah, kami sepakat untuk mengisinya minimal lima ribu rupiah setiap hari dan tidak ada batasan maksimal. Kami sepakat membuat celengan masa depan ini atas saran istri. Menurutnya, celengan ini bisa menjadi salah satu motivasi yang bisa kita lihat setiap hari untuk bisa segera mewujudkan mimpi besar, segera memiliki rumah sendiri.


Tabungan kedua, saya menggunakan layanan deposito salah satu bank yang kebetulan bekerjasama dengan kantor. Saya memilih layanan deposito karena tabungan yang telah saya depositokan tidak bisa diambil sampai batas waktu yang telah disepakati. Jumlah yang saya depositokan memang tidak seberapa, tetapi saya percaya bahwa sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit, amin.. Pengennya sih jumlah depositonya besar, tapi apalah daya, kebutuhan rumah tangga lainnya juga harus terpenuhi. Yang penting, konsisten mengisi celengan masa depan, deposito lancar, dapur juga tetap ngebul.. hehehe

Selain konsisten menabung, baik pada celengan masa depan dan deposito bank, saya bersama istri juga menerapkan gaya hidup hemat. Yang sudah kami terapkan adalah kami jarang berbelanja di swalayan. Kalaupun memang harus berbelanja di swalayan, biasanya karena dalam keadaan darurat atau sedang ada promosi saja. Ini kami lakukan agar saat berbelanja, sesuai dengan rencana. Baik dari keuangan dan daftar barang yang harus kami beli. Hal ini juga dari pengalaman kami pribadi, jika berbelanja di swalayan yang mayoritas konsumen diberi kebebasan untuk memilih dan mengambil barang sendiri akan berpengaruh pada rencana belanja. Jika rencananya hanya ingin berbelanja barang A dan B, tetapi karena kami bebas memilih sendiri, akhirnya tanpa sadar barang C, D, E bahkan sampai Z tiba-tiba nangkring di keranjang belanja. :)

Kami menerapkan gaya hidup hemat ini bukan karena pelit atau apa, melainkan untuk sebuah tujuan besar, bisa segera memiliki rumah sendiri.

Kenapa tidak menggunakan KPR?
Saya pernah mencari tahu seputar informasi tentang KPR baik informasi secara umum maupun informasi secara khusus di daerah tempat tinggal saya. Dari beberapa informasi yang saya dapatkan ternyata, penghasilan saya masih belum memenuhi syarat untuk bisa mengikuti program pemerintah ini. Ditambah lagi, saat saya membicarakan tentang kredit rumah kepada orang tua, mereka tidak memberi izin. "Papolong pessenah beih, pola gu' laggu'en sengkok ben beknah bisa endik rejekeh mapan, takok mik bedeh kabutoan laen se sanget penting pole" (Tabung uangnya saja, siapa tahu suatu saat diantara kita ada yang mendapatkan rezeki bagus, lagian siapa tahu ada kebutuhan lain yang sangat mendesak). Pesan ini yang selalu saya ingat dan telah saya aplikasikan.

Rumah Idaman yang Kami Inginkan
Jika keinginan kami sesuai dengan rencana, maka dalam kurun waktu delapan tahun lagi semoga atas izin Allah kami bisa memiliki rumah sendiri, amin.. Rumah yang kami inginkan bukan rumah yang mewah, sampai harus memiliki banyak lantai, apalagi harus ada lift dan lapangan golf-nya, melainkan kami memimpikan rumah yang sederhana, rumah yang sesuai dengan fungsi utamanya, yaitu kami merasa aman dan nyaman. Kami tidak khawatir lagi akan ada mobil yang selip dan menimpa rumah kami, ramah anak, anak-anak bebas bermain disekitar rumah dan yang pasti kami tidak akan kekurangan air bersih lagi. Kami selalu yakin bahwa, sesederhana apapun rumah yang kami tempati asal penuh dengan cinta dan kebahagiaan, insyaallah akan selalu terasa nyaman.

Rumah yang kami inginkan adalah rumah yang sesuai dengan kebutuhan. Baik dari desain, ukuran, jumlah kamar sampai warna cat. Sampai saat ini, saya belum memiliki rencana yang cukup detail tentang rumah idaman, karena memang butuh waktu lama untuk bisa mewujudkannya. Namun saya sudah memiliki dua rencana utama, yaitu pertama jika nanti saya akan berjodoh dengan rumah yang berdiri di area perumahan, maka saya harus selektif dalam memilih pengembang perumahan yang mengelolanya. Karena sepengalaman beberapa teman (yang sudah lebih dulu memiliki rumah), pengembang perumahan adalah kunci utama dari sebuah pembangunan rumah di area perumahan. Sebuah rumah akan memiliki kualitas bagus dengan harga yang terjangkau, tergantung dari manajemen pengembang perumahan tersebut. Masih menurut cerita teman, sekarang banyak pengembang perumahan membangun rumah dengan prinsip yang penting selesai, tanpa harus memikirkan kualitas bangunannya. Parahnya lagi, mereka lebih mengedepankan keuntungan diri sendiri dari pada kepuasan penghuni rumah yang dikelolanya. Tetapi tidak semua pengembang perumahan demikian, pengembang yang mementingkan pelanggan dengan memberikan kualitas bangunan terbaik dengan harga terjangkau juga tidak kalah banyak. Karena alasan inilah saya memikirkan sejak awal tentang pengembang perumahan jika misalkan nantinya saya akan berjodoh dengan rumah di area perumahan.

Rencana kedua, jika saya tidak berjodoh dengan rumah yang berada di area perumahan, saya juga harus lebih selektif lagi dalam semua hal. Mulai dari desain, proses pembangunan hingga finishing. Tetapi untuk rencana kedua ini, saya merasa lebih santai karena bapak saya banyak tahu seputar pembangunan rumah, maklum beliau seorang tukang bangunan.. :)

WIRALAND dan Sebuah Motivasi
Berbicara soal keinginan untuk bisa segera memiliki rumah sendiri, memang harus benar-benar yakin untuk bisa mewujudkannya. Karena hal ini bukan seperti bisa memiliki gadget, laptop atau motor yang tidak membutuhkan banyak persiapan dan dana. Oleh karena itu, sebelum semua tiba pada waktunya saya telah mempersiapkan semuanya dari awal. Termasuk yang menjadi pertimbangan adalah pengembang perumahan jika nanti saya akan berjodoh dengan rumah yang berada di area perumahan. Berbicara soal pengembang perumahan, di daerah saya memang masih belum banyak. Hal ini mungkin karena minat masyarakat untuk tinggal di jarea perumahan masih minim. Berbeda dengan di kota-kota besar, banyak pengembang perumahan yang berlomba-lomba untuk menarik hati masyarakat agar bisa menggunakan jasa dan menempati rumah yang telah dibangunnya.

Salah satu pengembang perumahan yang cukup dikenal adalah WIRALAND Property Group. Berkat kepiawaian founder-nya Bapak Michael Wirawan, dalam kurun waktu 20 tahun WIRALAND mampu menghidupkan kembali minat masyarakat Medan pada perumahan dengan prestasi sold-out dari beberapa proyek yang dikembangkan. Selain menghidupkan minat masyarakat pada perumahan, WIRALAND juga berkomitmen untuk memberikan kenyamanan bagi penghuni perumahannya dengan menciptakan lingkungan hijau dan membangun fasilitas-fasilitas umum terbaik. Hal ini menurut saya sesuai dengan arti dari nama yang dimilikinya. WIRALAND merupakan gabungan dari dua kata, wira dan land. Wira memiliki arti pahlawan; laki-laki; bersifat jantan; berani; perwira, sementara kata land berarti tanah; alam. Maka tak heran kemudian jika WIRALAND dengan tim yang solid mempunyai obsesi untuk menata dan memberikan nilai tambah pada setiap pengelolaan estate agar menjadi lebih indah, fungsional dan sehat.

Dalam memberikan layanan terbaik kepada konsumen, WIRALAND mengusung tagline “Driven by Vision, Powered by Action”. WIRALAND mampu memberikan bukti, bukan janji. Hal ini dibuktikan dengan telah dikerjakannya beberapa proyek, diantaranya The Palace Residence, De’Pizza, The Amari Golf Residence, Evergreen Luxury Home dan masih banyak proyek terbaik lainnya.


WIRALAND mengerjakan banyak proyek perumahan di dua kota besar, di Medan dan Jakarta. Namun dari kedua kota ini, yang paling banyak adalah di Medan, Sumatera Utara. Saya, yang tinggal jauh dari Medan dan tidak bisa memiliki rumah murah di Medan, maka hanya menjadikan WIRALAND sebagai salah satu motivasi untuk bisa segera memiliki rumah sendiri. Ya, dengan kualitas layanan yang bagus, hasil bangunan yang berkualitas, dan harga yang ditawarkan sangat terjangkau ini semakin memperkuat keyakinan dan keinginan saya bahwa, masih ada pengembang perumahan yang jauh mementingkan kepuasan konsumennya, salah satunya WIRALAND ini.

Dari semua proyek yang dikerjakan, WIRALAND memberi kebebasan kepada konsumen untuk menyesuaikan kebutuhan huniannya. Mulai dari yang kelas eksklusif hingga kelas seratus juta-an. Iya, dengan uang seratus juta-an kita bisa memiliki rumah garapan WIRALAND plus bisa dapat ISTRI. Hah? Istri? Iya, ISTRI! Indovision, Sofa, TV, Refrigerator, Internet. Hehehe (Bukan istri yang harus dinikahi dulu, lho! Saya awalnya juga berfikir demikian). Sangat istimewa, bukan? Dengan uang seratus juta-an sudah bisa dapat rumah plus isinya.

Ada dua jenis hunian yang dibantrol seratus juta-an oleh WIRALAND, yaitu The Adamaris Residence dan River Valley Residence. Dua jenis hunian ini sangat cocok jika Anda mencari rumah murah di Medan. Kenapa? Berikut saya jelaskan detailnya.


1. The Adamaris Residence
Rumah ini yang saya jelaskan diatas ketika dibeli bisa dapat bonus ISTRI. Selain harganya yang murah (hanya seratus juta-an), bisa dapat ISTRI, perumahan ini juga memiliki fasilitas yang maksimal, yaitu 10 menit menuju bandara, 7 menit ke Polda, 5 menit menuju waterpark, akses jalan lebar (10 meter), penghijauan dan masih banyak lagi. Oh iya, unit The Adamaris Residence ini 100% ready lho! Jadi jangan khawatir tidak akan kebagian. Tipe rumah yang disediakan ada tiga, Castillo, Canary dan Cavilla.

2. River Valley Residence
Menurut info yang saya baca di rivervalley.id, perumahan ini merupakan akuisisi dari proyek Sejohor Asri sejak 18 Mei 2016 lalu. Nah, bermodal pengalaman yang tidak dapat diragukan lagi, WIRALAND menerapakan konsep devlopment baru yaitu replan, remanage dan rebuild. Luas tanah perumahan ini 50 hektare dan telah ditanam 5.000 pokok ketapang kencana di area proyek. Strategi kedepan, yang direncanakan oleh WIRALAND adalah memberikan konsep everyone can afford kepada khalayak ramai dan ditunjang dengan penyediaan smart & flexible investment plan untuk memiliki rumah idaman dengan biaya lebih hemat. Kemudian, karena sasarannya juga untuk investasi, maka tagline yang diusung River Valley Residence ini adalah ”Murah sekarang, Mahal kemudian”. Selain tagline ini, ada 10 alasan kenapa harus memilih River Valley Residence untuk berinvestasi.
10 Keuntungan Berinvestasi di River Valley Residence - Sumber gambar : http://rivervalley.id/about/

Ada 4 pilihan tipe rumah pada proyek River Valley Residence ini, yaitu Crystal, Jasper, Ruby dan Topaz.

Nah, itu tadi dua rumah murah di Medan garapan WIRALAND dengan harga seratus juta-an. Lalu seperti apa rumah eksklusif yang juga di garap oleh WIRALAND? Saya katakan eksklusif karena harganya mulai dari 700 juta-an sampai 1.4 M. Harganya mahal? Menurut saya sih relatif, karena harga tak pernah bohong. Hehehe Lagian toh ini garapan WIRALAND, pengembang perumahan yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun. Rumah mewah, megah dan kokoh ini juga layak untuk dijadikan investasi jangka panjang.

Givency One
Gaya desain perumahan ini adalah desain arsitektur modern kontemporer. Terdapat 10 rumah contoh yang bisa dikunjungi oleh calon penghuni lengkap dengan semua fasilitas eksklusifnya, club house, kolam renang, BBQ paviliun, taman, tempat fitness, sistem keamanan terpadu dan masih banyak lagi lainnya. Ada lima pilihan tipe dari perumahan Givency One ini, Vuitton, Armani, Versace, Salvatore, dan Chelsea. Dari kelima tipe ini harga yang dibandrolkan berkisar 700 juta-an hingga 1.4 M.


Perumahan yang Sold-out Garapan WIRALAND
Tidak lengkap rasanya jika perumahan garapan WIRALAND yang sold-out tidak kita ketahui juga. Sebagai penambah keyakinan saja, bahwa WIRALAND memang pengembang perumahan yang luar biasa!
Lalu, bagaimana dengan saya?
Ya, bagaimana dengan saya yang memimpikan bisa segera memiliki rumah sendiri? Sementara saya bukan orang Medan, tidak mungkin juga bisa tinggal disana, apalagi bisa memiliki rumah murah di Medan garapan WIRALAND?

Di atas sudah saya sampaikan bahwa, saya menjadikan WIRALAND sebagai salah satu (dari sekian banyak) motivasi untuk terwujudnya mimpi besar ini. Ya, hanya itu yang bisa saya ambil manfaat dari beberapa informasi yang telah saya baca di halaman WIRALAND, wiraland.com. Saya juga menjadikannya sebagai acuan bahwa, masih ada pengembang perumahan yang jauh mementingkan kepuasan konsumennya, dengan memberikan hasil bangunan yang berkualitas dan harga yang ditawarkan sangat terjangkau.

Selain itu, sambil lalu menunggu waktu untuk memiliki rumah sendiri itu tiba dan dua tabungan saya mencukupi, saya sambil berharap, WIRALAND bisa membuka cabang di daerah tempat tinggal saya, atau kalau tidak, di daerah tempat kerja. :) Semoga saja, ini bukan seperti pungguk yang merindukan bulan. Jadi nanti, delapan tahun lagi saya bisa menghuni rumah garapan WIRALAND, amin..

Media Sosial WIRALAND bisa Anda intip lewat link berikut ini:
Website : wiraland.com
Facebook : @wiralandpropertygroup
Twitter : @wiraland
Instagram : @wiralandproperty
Youtube:  Wiraland Property


**

Sumber tulisan dan gambar diambil dari :
1. wiraland.com
2. freepik.com
JANGAN LUPA, BAGIKAN TULISAN INI
TULISAN MENARIK LAINNYA

1 Komentar untuk Tulisan
"WIRALAND dan Keinginan untuk Segera Memiliki Rumah Sendiri"

  1. Wah, semoga lekas tercapai cita citanya ya Mas untuk dapetin rumah barunya, amin

    BalasHapus