Kopiah Putih Pilih Presiden 2014

Selamat sore, selamat menikmati buka puasa hari ini, hari yang begitu berarti untuk kita warga Indonesia, hari dimana kita sama-sama memberikan hak sebagai warga negara dalam pemilihan presiden untuk lima tahun kedepan. Siapapun pilihannya, berkopiah atau tidak, baju kotak-kotak atau baju putih, Indonesia bangkit atau Indonesia hebat, semoga menjadi pilihan yang paling baik untuk negeri ini, semoga benar-benar membawa perubahan untuk negera kita. Dan yang paling penting siapapun yang menjadi pemenang nantinya, tidak akan menimbulkan perpecahan bagi pemilih atau pendukungnya serta bagi kita semua.

Oke.. 
Ini sedikit cerita dari saya, cerita tentang pemilihan presiden tahun ini. Tak pernah ada cerita yang sama sebelumnya, cerita pemilu lainnya-pun juga tak pernah ada, inilah tulisan pertama saya tentang pemilihan umum. Tak ada maksud apa-pun, cuma karena memang sedang mood untuk menulis tentang pemilu. Hehehe

Jauh hari sebelum mendeklarasikan sebagai calon presiden hingga menentukan pilihan wakilnya, baik Prabowo Subianto atau Joko Widodo saya sudah sering membaca dan mendengar kabar tentang keduanya. Referensi untuk pilihan saya-pun sudah sambil saya kumpulkan, baik referensi yang positif atau negatif.

Singkat cerita, sampai pada hari Minggu tanggal 01 Juni 2014, setelah melakukan pengundian nomor urut capres dan cawapres, KPU memutuskan nomor urut 1 dimiliki oleh pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, dan nomor urut 2 dimiliki pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla.

Tanpa sengaja tanggal 03 Juni 2014, saat saya menginap di rumah teman untuk mempersiapkan pernikahannya yang akan dilaksanakan dua hari lagi, saya menonton deklarasi kampanye berintegritas dan pemilu damai dari kedua capres dan cawapres. Keduanya terlihat sama-sama yakin dan mantap dalam pembacaan deklarasi. Kemudian dilanjtukan dengan penandatanganan prasasti deklarasi capres cawapres terpilih.

Nah keesokannya, sejak tanggal 4 Juni sd. 5 Juli 2014 kampanye dimulai. Dari hari itulah semua tim sukses dan pendukung mulai berargumen tentang capres cawapres pilihannya. White campaign, black campaign sampai fun campaign-pun mulai tersebar dimedia massa. Televisi, koran, majalah dan media sosial seakan sesak dengan bahan kampanye.

Hampir satu bulan pelaksanaan kampanye ini, tapi entah kenapa saya merasa tidak begitu suka dengan bahan-bahan kampanye yang disampaikan oleh kedua tim sukses. Saya tidak banyak mengambil sikap dalam hal ini. Bukan tidak peduli sebenarnya, tapi entahlah.. Atau mungkin karena saya telah memiliki pilihan, jadi masa bodo dengan kampanye-kampanye itu.

Hari ini, tanggal 09 Juli 2014 adalah puncak pelaksaan pemilu tahun ini. Semua warga mendatangi TPS untuk menyumbangkan suara kepada capres pilihannya, tak terkecuali saya. Ya, saya, Abdur Rosyid.. Hehe

Berikut hasil jeprat-jepret saya saat pelaksanaan pemberian suara hari ini dengan tema "Kopiah Putih Pilih Presiden 2014"...
Gambar 1 : Persiapan berangkat ke TPS. Cek alamat TPS dulu..
Gambar 2 : Eksis dulu, sebelum sampai di TPS..
Gambar 3 : Sudah dibilik suara. Surat Suara sudah benar..

Gambar 4 : Bismillahirrahmanirrahiimm... Semoga menang!



Gambar 6 : Alhamdulillah... Saya telah selesai menyumbangkan satu suara untuk Indonesia lebih baik..
Begitulah rangkaian proses pemberian suara saya hari ini. Siapapun yang akan menjadi presiden nantinya, semoga benar-benar akan memberi perubahan yang lebih baik untuk Indonesia..

Ini sedikit cerita saya pada pilpres tahun ini. Mana ceritamu?

Salam saya..
JANGAN LUPA, BAGIKAN TULISAN INI
TULISAN MENARIK LAINNYA

9 Komentar untuk Tulisan
"Kopiah Putih Pilih Presiden 2014 "

  1. semoga rakyat Indonesia menjadi pemenang dengan Pemimpin yang amanah,,,

    BalasHapus
  2. Siapapun yang menang
    Semoga amanah dan bisa membawa Indonesia menjadi lebih basik
    Amin

    Salam saya Mas
    (9/7 : 7)

    BalasHapus
  3. Amin, semoga Indonesia semakin baik. oh iyah, Mas nggak sebutkan siapa piliahnya, yah?, kalau boleh asal nebak, apa nomor satu?, tulisan Kopiah Putihnya ada di atas sana, mahahaha :D *asal nebak :D

    BalasHapus
  4. Ya.. Apapun pilihannya, tetap Indonesia harus tetap bersatu.. :) Semoga pilihan kita baik untuk bangsa ini...

    BalasHapus
  5. Tulisan tanganmu itu, Mas? Apik yoo. . .

    BalasHapus
  6. eritaku ada tapi gak ditulis hehehe

    BalasHapus