Hidup Itu Sederhana, Tapi Relatif

Sudah seminggu ya, kita menikmati bulan penuh berkah ini. Semoga kita bisa menikmatinya sampai sebulan penuh dan pada akhirnya kita akan kembali fitrah dan menjadi lebih baik, amin..

Oke, di hari ketujuh ini tak banyak yang akan saya tulis, sedikit saja, yang penting ada manfaatnya.  

Padahal dihari pertama, kedua, ketiga dan seterusnya belum ngapa-ngapain.
Sok aktif saja sebenarnya, biar dikira nulis tiap hari.. :D

Saya akan membahas tentang salah satu komentar seseorang yang tadi saya temukan pada status Ms L.
Hidup itu dimulai dari masa kanak-kanak yang indah, mengejar mimpi melalui pendidikan, dapat ijazah, punya pekerjaan, punya pacar, menikah dan hidup bahagia selamanya. Sesederhana itukah?
Begitulah status yang Ms L tulis. Komentar demi komentar terlontarkan, termasuk juga komentar saya.

Status ini menggambarkan sebuah kehidupan manusia, yang pada akhirnya ia sisipkan pertanyaan, sesederhana itukah?


Bukan maksud mendahului atau sok tahu, tapi memang sedikit banyak saya tahu tentang kehidupan Ms L. Saya bersikukuh berpendapat bahwa, status ini hanya sekedar celoteh Ms L saja, bukan merupakan gambaran kehidupannya.

Kehidupannya tak sesederhana itu, banyak hal yang harus ia lalui untuk kelangsungan hidupnya dan kadang harus dengan perjuangan dan tetes air mata.

"Tidak sesederhana ini sayang.." 
Ingin rasanya berkomentar demikian, tapi saya tidak suka memanggilnya sayang di facebook.
Bang Rosyid, ada sebuah kalimat begini perkataan maupun tulisan merupakan refleksi dari keadaan jiwa seseorang. entah bang Rosyid sepakat dengan kalimat tersebut apa tidak.
Tiba-tiba ada yang berkomentar demikian..
Ah.. Orang ini..

Sudah saya bilang status ini terlalu sederhana untuk ukuran hidup Ms L. Lagian saya sepakat dengan ungkapan yang Anda berikan, tapi tak selamanya kok. Sebab, perkataan atau tulisan merupakan media yang paling manipulatif, media yang bisa dirubah, bisa dikurangi bahkan ditambahi.

Lalu apakah status ini bisa dijadikan ukuran untuk orang lain? Saya rasa setiap orang jawabannya akan berbeda. Kenapa? Karena sederhana itu relatif..

Terimakasih teman, kau telah membantu saya meyakinkan Ms L. Meyakinkan bahwa saya peduli akan perjalanan hidupnya. :)
JANGAN LUPA, BAGIKAN TULISAN INI
TULISAN MENARIK LAINNYA

4 Komentar untuk Tulisan
"Hidup Itu Sederhana, Tapi Relatif"

  1. Mekanismenya gitu yah, tapi prosesnya setiap orang tak sama. salam buat Mbak L, Mas :)

    BalasHapus
  2. assalamualaikum bang. selamat berpuasa ya

    BalasHapus
  3. Bener Bang, hidup itu ngga seserhana yang dibilang.. Tapi uda lumayan sih, mensugesti diri sendiri.. Hihihi.. :P

    BalasHapus
  4. memang semuanya butuh proses mas,,,siap2 dapat cobaan dan ujian tapi yakin akan berakhir dengan indah,,,asalkan semuanya pasrahkan pada Allah,,

    BalasHapus