Saya Mundur dari Menteri Pendidikan

Meski para pengawas ruang sempat kebingungan lumayan lama karena soal "nomer 13", akhirnya pelaksanaan Ujian Nasional di sekolah saya hari pertama berjalan dengan lancar, Alhamdulillah.. 

Ah.. Lagi-lagi UN sedikit kacau!
Setelah tahun lalu bermasalah dengan "tender", tahun ini malah bermasalah dengan "nama gubernur". (Untuk berita dan ceritanya dapat Anda cari tahu di google dengan keyword "UN SMP 2014"). Silahkan cermati semua berita yang Anda dapat.. Karena saya tidak akan menjelaskannya disini.


Saat pelaksanaan UN SMA dan SMP akhir-akhir ini selalu menuai masalah, saya malah jadi berpikir "misalkan saya jadi menteri pendidikan nasional, saya akan mundur!"
Keputusan ini saya ambil sebelum saya dipecat oleh DPR atau presiden. Cukup jelas fakta di lapangan dan media memberikan informasi tentang kekacauan pelaksanaan UN. Cukup sudah peserta UN dan semua kalangan yang berkepentingan dibingungkan dengan pelaksanaan UN. Cukup sudah kesadaran saya, bahwa saya memang tidak layak untuk menjadi menteri pendidikan, saya tidak mampu mendidik bawahan untuk bekerja sesuai dengan planning yang telah ditentukan.

Meski mungkin sudah terlambat, saya sadar bahwa saya harus mendidik diri saya sendiri sebelum saya berbicara banyak atau membuat konsep pendidikan di Indonesia (lagi). 

Saya mohon do'a kepada semua peserta dan kepada semua kalangan yang berkepentingan dalam pelaksaan UN, agar saya sukses dalam menjalani pendidikan terhadap diri saya sendiri.

Kemudian, saya juga berharap keputusan dan tindakan saya ini, akan dicatat dan diingat oleh semua bangsa, kelak akan dimasukkan dalam buku pelajaran sejarah bahwa saya telah gagal mengemban amanah menjadi menteri pendidikan.

Permintaan terakhir saya, setelah saya tidak menjadi menteri pendidikan, maafkanlah semua kesalahan sikap dan kata selama ini. Selamat tinggal kementrian dan selamat tinggal Ujian Nasional..

** Berandai-andai saja lho ya, jangan dianggap serius.. :)
JANGAN LUPA, BAGIKAN TULISAN INI
TULISAN MENARIK LAINNYA

10 Komentar untuk Tulisan
"Saya Mundur dari Menteri Pendidikan"

  1. UN semakin lama semakin membuat gila... hadeeh...
    bener banget postingan "misalkan saya jadi menteri pendidikan nasional, saya akan mundur!"
    ada-ada saja UN ini, selesai UN banyak yang gila kalau tidak berahasil... hadeehh

    BalasHapus
  2. Kalau beberapa saja pemimpin yang mempunyai jiwa bertanggung jawab, mungkin Negara kita ii tidak akan semrawut seperti sekarang ini. Contoh di beberapa negara, ketika tidak mampu menjalankan tugas dengan baik mereka memilih mundur, yang paling dekat itu Jepang (beritanya gugling sendiri) ^^

    Btw, templatenya keren ^_^b

    BalasHapus
  3. siapa tahu do'anya bisa dikabulkan loh mas,,,tapi jadi menteri pendidikan itu benar2 harus siap mental tenaga dan pikiran,,tak hanya menteri pendidikan tapi menteri2 yg lain :)

    BalasHapus
  4. Di Indonesia ini siapa ya pejabat yang mau mundur karena merasa ngga sanggup menjalankan amanahnya kecuali Habibie? :) Seandainya memang salah pun malah ngotot ngga salah, egonya tinggi. Heheh..

    BalasHapus
  5. Adododo, yg sabar ya, Mas.
    Merdeka! Hahaha

    BalasHapus
  6. Saya kali ini menyimak saja ah,,,, :D

    BalasHapus
  7. Kunjungan erdana, salam kenal dulu ^_^

    Tapi menurut saya, kita tidak bisa langsung menyalahkan menteri pendidikannya, meskipun beliau yang mengambil keputusan tapi kalau tidak dikawal dengan baik oleh bawahannya tentunya tak akan ada yang membingungkan :)

    BalasHapus
  8. jadi sebenarnya dulu nya UN itu idenya siapa sih? dan kok kayaknya repot banget ya ngehapus UN aja susah banget

    BalasHapus
  9. ahh..nyatanya si Muh juga asih melenggang dan koar2 dengan kurikulum terbarunya,,,,,

    ini lah sistem yang membelenggu pola pikir anak didik kita saat ini, tapi itulah Indonesia :) dan oknumnya

    BalasHapus